Saturday, March 28, 2009

Kampanye Pemilu Celebrities 2009

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 ini cuma membuat optimasi bagi artis yang sedang melaksanakan kampanye di blog ini saya rasa bisa melakukan optimasi yang cukup kuat.

Terakhir kita mendengar ikhwal kedatangan Nicholas Jouwe, tokoh OPM yang sudah 40-an tahun tinggal di Belanda tiba tiba di kampung halamannya, pada 22 Maret 2009. Ia datang bersama dua anaknya Alexander Jouwe dan Nancy Leilani Jouwe. Kedatangan mereka disambut Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu SH. Beberapa hari lalu, Nicholas bersama rombongan bertemu Presiden SBY di Cikeas.

Selain para tokoh tersebut, kita juga mendengar para mantan pemberontak OPM juga secara berkelompok “bertobat” dan kembali menjadi warga Papua dalam bingkai NKRI. Bulan Agustus tahun lalu misalnya, sebanyak 156 anggota Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari dua kelompok yang beroperasi di perbatasan RI-Papua Nugini menyatakan ikrar kesetiaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka terdiri dari kelompok Agustinus Kaproka 50 orang dan kelompok Paulus Kalakdana 106 orang.

Sebelum itu, 198 anggota kelompok separatis bersenjata pimpinan Hans Yuweni menyerahkan diri kepada TNI. Mereka membawa tiga pucuk senjata dan sebuah bendera Bintang Kejora. Mereka menyadari, perjuangan selama 40 tahun di Pantai Timur dan Pantai Barat Kabupaten Sarmi, Papua, tidak membawa kesejahteraan. Sebaliknya, mereka menyaksikan warga yang mulai sejahtera setelah otonomi khusus (otsus) diberlakukan.

Para pejuang OPM ketika hengkang ke luar negeri tentu memiliki alasan sendiri. Dan apapun alasan mereka, sudah tidak relevan lagi dengan situasi saat ini, dimana perlindungan HAM sudah semakin baik, kondisi ekonomi semakin berkembang, kesehatan dan pendidikan semakin maju, dan sebagainya. Dengan kondisi seperti itu, ditambah semakin banyaknya tokoh OPM yang kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi tentu tidak berlebihan jika kita berani untuk menilai bahwa kondisi obyektif di Papua semakin kondusif bagi warga Papua untuk menggapai masa depan lebih baik di kampung halaman mereka sendiri.

Karena itu, pihak-pihak yang selama ini masih “doyan” melakukan kampanye hitam tentang Papua, agar segera menghentikan kegiatannya, karena apa yang mereka kampanyekan, dengan sendirinya sudah terpatahkan oleh kondisi riil Tanah Papua yang semakin maju.

0 comments: